Laman

Sabtu, 03 Maret 2012

malammu

Sepasang tanganmu 
menarik rintik hujan tua kmbali keawan,
ke rumahnya.
Bahkan sgalanya.
Juga aku yg selalu tertarik,belaianmu


Sepasang tanganmu ialah malam. Pelukannya membuat nyaman, 
hingga lelap aku terpejam.
Terkadang aku ingin jadi udara, 
yang kau hirup dan mengendap di
paru-parumu, walau sekejap.


Cinta, kadang serupa helai daun di pucuk ranting, 
yang sewaktu-waktu bisa terlepas ditiup angin.


Dan pada akhirnya; 
cinta pun akan mati, 
hanya rindu yang melekat di dinding hati.

5 komentar:

  1. tapi aku tak ingin cintaku mati.. :)

    BalasHapus
  2. nice poem !
    sya follow di 50, smg brkenan u/ mmfollback,..
    salam bloofers :)

    BalasHapus
  3. cintaku adalah angin, yang tak berbentuk dan kau hirup setiap saat tanpa kau sadari, aku akan memenuhi setiap rongga tubuhmu yang memerlukan udara cintaku.. meski takan pernah kau pinta atau bahkan akan kau usir saat kau menyadarinya...

    BalasHapus
  4. aduh pawang puisi dateng wkkwkwkw ammpuunn

    BalasHapus
  5. Aseeeeeeeeeeeeeekkkk.... Hihihi :D

    BalasHapus