Dari langkah tertatih,ku berjalan telusuri malam
Menembus pekat mimpi,menunggang semilir nyeri
Meniti di tapak-tapak penuh duri
Berpeluh darah dan bau busuk nanah...
Se onggok nurani t'lah lama basi
Hingga jasad hanya wujud tanpa makna
Mimpi-mimpi hanya sebatang tongkat jerami
Agar langkah tak tergulir jadi kepingan...
Mantra pun hanya se batas desah
Karna swara tercekat di pekat jelaga
Ingin ku kepak sayap patah ku..,
Menuju danau dimana engkau bertakhta
Agar dapat ku basuh
nyeri ku.....
Dan kupercik sejukMU di gersang kemarau ku
Namun rantai si durjana membelenggu sayap ku
Hingga kepak ku hanya sebatas patah
Angkara
Oh....Sang raja...
Taburkan lah hidayah di antara cekat nafas ku
Agar aku bisa menggapai menuju danauMU
Wala dengan jiwa ter cabik
Dan raga penuh sayatan Dosa...
Menembus pekat mimpi,menunggang semilir nyeri
Meniti di tapak-tapak penuh duri
Berpeluh darah dan bau busuk nanah...
Se onggok nurani t'lah lama basi
Hingga jasad hanya wujud tanpa makna
Mimpi-mimpi hanya sebatang tongkat jerami
Agar langkah tak tergulir jadi kepingan...
Mantra pun hanya se batas desah
Karna swara tercekat di pekat jelaga
Ingin ku kepak sayap patah ku..,
Menuju danau dimana engkau bertakhta
Agar dapat ku basuh
nyeri ku.....
Dan kupercik sejukMU di gersang kemarau ku
Namun rantai si durjana membelenggu sayap ku
Hingga kepak ku hanya sebatas patah
Angkara
Oh....Sang raja...
Taburkan lah hidayah di antara cekat nafas ku
Agar aku bisa menggapai menuju danauMU
Wala dengan jiwa ter cabik
Dan raga penuh sayatan Dosa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar